UNS ACTIVE: "Achievement Orientation, Customer Satisfaction, Team Work, Integrity, Visionary, Entrepreneurship"

“Pemanfaatan CO2 menjadi Dimethyl Ether (DME) melalui CO2 Methane Dry Reforming dan Sintesis Direct Dimethyl Ether dari Syngas”

Tim Teknik Kimia UNS yang terdiri dari Anatta Budiman, Ph.D, Inayati, Ph.D, Dr. Margono dan Dr. Bregas S, mengembangkan katalis dry reforming methane dan sintesis DME dengan pendanaan Penelitian kerjasama Pertamina-Universitas tahun 2020-2022. Tingginya kandungan karbon dioksida (CO2) hingga 72% di Blok East Natuna mengganjal pertamina untuk melaksanakan kontrak bagi hasil produksi (Production Sharing Contract/PSC) meski memiliki potensi volume gas di tempat (Initial Gas in Place/IGIP) yang cukup tinggi hingga mencapai 222 TFC dan minyak sekitar 36 juta barel (MMBO). Pasalnya, ide yang saat ini exist adalah dengan cara menginjeksikan kembali gas CO2 ke perut bumi sehingga pengembangan sumur harus meliputi pengembangan fasilitas pemrosesan gas CO2, dan pembangunan sumur injeksi. Pembangunan sumur injeksi dan penyiapan area khusus penyimpanan karbon dioksida tersebut menyebabkan peningkatan belanja modal untuk pengembangan sumur ini ke arah eksploitasi menjadi sulit dilaksanakan
Sebuah ide lain untuk mengoptimalisasi sumur-sumur gas dengan kandungan CO2 yang besar adalah dengan memanfaatkan CO2 melalui reaksi dry reforming. Reaksi dry reforming merupakan reaksi antara gas CO2 dan gas methane (CH4) untuk menghasilkan gas sintesis (syngas) dengan rasio CO dan H2¬ sebesar 1:1 (Reaksi 1). Syngas diketahui merupakan senyawa intermediate yang cukup penting dalam produksi hidrogen, amonia, metanol, dan bahan bakar sintetis (syn-fuel). Rasio 1:1 merupakan rasio yang cukup baik untuk proses reaksi Fischer–Tropsch untuk produksi syn-fuel seperti liquid hydrocarbon dan oxygenates.
Sejak 2011, kami melakukan riset mendalam mengenai pengembangan katalis untuk reaksi ini dan mendapati bahwa katalis berbasis cobalt memiliki performance yang baik dengan yield mendekati 92% pada suhu operasi 850oC dengan produksi coke yang sangat rendah. Katalis berbasis cobalt ini memberikan ketahanan terhadap coke yang lebih baik daripada katalis berbasis nikel yang umum digunakan serta berharga lebih murah daripada noble metal (Ru, Ir, dan Rh) yang memiliki performa paling baik diantara katalis lainnya. Dengan katalis tersebut, produksi coke bisa diatasi dengan hydrogen flushing karena diketahui bahwa coke yang terbentuk tidak menyebabkan penurunan aktivitas katalis
Mengingat bahwa syngas bukanlah komoditas yang dapat dijual langsung ke konsumen karena sifatnya yang korosif dan mudah terbakar, maka perlu kemudian dilakukan pemrosesan syngas menjadi produk lain yang memiliki nilai jual, salah satunya adalah dimethyl ether (DME). DME adalah produk turunan gas bumi yang merupakan salah satu alternatif energi baru yang ramah lingkungan dan memiliki karakteristik serupa dengan LPG. Selain itu DME juga potensial digunakan sebagai intermediate untuk sintesis bahan kimia penting seperti dimetil sulfat, metil asetat dan asetaldehida

Talk to us

085 888 5555